Sabtu, 30 September 2017


Hasil gambar untuk selamat tahun baru hijriah 1439

Sambut Tahun Baru Hijriah, Pertebal Keimanan kepada Allah SWT




Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
apa kabar sahabat muslim dan muslimah yang dirahmati Allah? Semoga senantiasa baik dan dalam lindungan Allah SWT

Sebelumnya, kami mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriah 1439 H. Semoga ditahun baru Islam yang ke 1439H ini kita semakin mempertebal keimanan kepada Allah SWT, dan memperbaiki akhlak dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa masyarakat disekitar kita masih banyak yang mempercayai mitos mitos tanggal 1 Muharram atau hari pergantian tahun Hijriyah, diantaranya adalah:

1. Kembalinya Arwah Leluhur Ke Rumah
Sebagian masyarakat jawa pada masa lalu lebih sakral lagi dalam menanggapi datangnya pergantian tahun Hijriyah. Banyak diantara mereka yang meyakini, bahwa di malam satu suro, arwah leluhur yang telah meninggal dunia akan kembali dan mendatangi keluarganya di rumah. Bukan hanya itu saja, bahkan beberapa orang menambahkan peristiwa lebih seram lagi dimana mereka meyakini jika pada malam satu suro arwah dari orang-orang yang menjadi tumbal pesugihan akan dilepaskan dan diberi kebebasan pada malam tersebut sebagai hadiah pengabdiannya selama setahun penuh.
2. Dilarang Keluar Rumah
Dimalam suro, kebanyakan orang dilarang rumah.  Orang mengajarkan anak-anaknya agar tidak keluar rumah agar mereka tidak bernasib sial, lebih baik mendoakan leluhur atau kepada Tuhan YME demi kebaikan sendiri.
3. Saat Kirab di Keraton Harus jalan kaki dari rumahnya
Dijaman sekarang berbeda pada jaman dahulu.Dahulu memang belum ada kendaraan, maka tak heran harus menempuh perjalan menuju kirab budaya yang diadakan dari keraton harus jalan kaki.
Setelah jaman yang serba mudah ini untuk transportasi, orang jaman sekarang, khususnya warga Soloraya masih ada yang jalan kaki. Mereka percaya, bahwa dengan jalan kaki akan membawa keberkahan sendiri dalam menikmati malam suro.
4. Tidak Boleh Melakukan Kegiatan Di Malam Suro
Banyak orang disekitar kita menyakini, bahwa banyak melakukan kegiatan saat malam suro juga dikaitkan dengan kesialan. Masyarakat luas yang nekat melakukan tidak meraih hasil yang diinginkan. Misalnya, memancing saat malam hari. Apabila nekat, dalam semalam saat mancing, tak akan mendapat ikan satupun.
5. Malam Satu Suro adalah Lebarannya Makhluk Gaib
Kisah ini pasti sudah kerap terdengar di telinga kita, sebagian masyarakat pada masa lalu mempercayai jika malam 1 suro merupakan lebaran bagi makhluk gaib sehingga banyak diantara mereka yang keluar dari tempat persinggahan masing-masing.
Anehnya mitos ini kerap dikaitkan dengan adanya penampakan serta gangguan makhluk halus di malam tersebut. Entah darimana awal mitos ini muncul yang jelas mitos tersebut hingga kini masih banyak dipercaya.
Terlalu berlebihan jika ada yang percaya bahwa malam satu suro merupakan malam paling buruk dalam satu tahun.

Nah, itu beberapa mitos mengenai tanggal 1 Muharram. Kita sebagai umat Islam yang memegang teguh ajaran Rasululoh tidak boleh mempercayai adanya mitos tersebut karena hal tersebut tidak terdapat dalam Al Qur'an dan Hadits. Seharusnya, kita sebagai umat Rasululloh hendaknya melakukan amalan-amalan untuk menyambut tahun baru hijriah. Adapun amalan-amalan yang dapat kita lakukan untuk menyambut tahun baru hijriah dalah sebagai berikut:


1. Berpuasa Sunah Asyura
Selain Ramadan, puasa yang paling utama adalah saat bulan Muharam. Ini sesuai dengan hadits berikut:
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (H.R. Muslim (11630) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallohu anhu).
Sedangkan anjuran untuk puasa sunah Asyura yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram adalah sebagai berikut:
”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Bila ingin melaksanakan, niat puasa sunah Asyura adalah:
نَوَيْتُ صَوْم عشرسُنَّة لله تَعَالى
“Nawaitu sauma Asyuro sunnatal lillahita’ala”
Artinya: Saya niat puasa hari asyura, sunnah karena Allah ta’ala.
2. Berpuasa Sunah Tasu'a
Puasa sunah Tasu'a dilaksanakan pada tanggal 9 Muharam. Ini berdasarkan pada hadits Nabi berikut:
وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata : ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim).
Namun belum sampai di bulan Muharram tahun berikutnya, ternyata Rasulullah sudah meninggal dunia.
Adapun niat puasa sunah Tasu'a adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْم تَاسُعَاء سُنَّة لله تَعَالى 
“Nawaitu sauma tasu’a sunnatal lillahita’ala”
Artinya: Saya niat puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah ta’ala.
3. Menyantuni Anak Yatim
Menyantuni anak yatim memang tak perlu menunggu bulan Muharram. Namun bila dilakukan di hari Asyuro (10 Muharam), maka Allah akan mengangkat derajatnya.
“Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro’ (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat.”
“Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga.” Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau memisahkannya sedikit.” (HR. Bukhari no. 5304). 

Itulah beberapa amalan yang dapat kita lakukan untuk menyambut tahun baru hijriah. Sebagai umat Islam yang beriman, hendaknya kita mempertebal amalan ibadah  kita kepada Allah SWT dan memperbaiki segala tingkah laku dan perbuatan kita. Semoga kita bisa menjadi insan yang senantiasa mendapat hidayah Allah SWT. Aaamiin Ya Rabbal 'Alamiin

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh





Senin, 21 Agustus 2017

Asuransi dalam Pandangan Islam




Kehidupan manusia pada zaman modern ini tidak terlepas dari yang namanya resiko dan bahaya mulai dari kecelakaan baik didarat, laut, ataupun udara, pencurian, hingga kematian. takut akan resiko dan bahaya tersebut telah melahirkan konsep dimana manusia dapat menjamin dirinya atau apapun yang dimilikinya karena manusia tentunya tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian hari. konsep yang merupakan akibat dari ketakutan manusia itu melahirkan suatu transaksi yang dinamakan asuransi. Asuransi ini merupakan muamalat kontemporer yang belum ada pada zaman Nabi Muhammad SAW, oleh karena itu perlu ada penjelasan tentang hukumnya dalam Islam.

Asuransi adalah sebuah istilah yang mengacu pada tingkatan, sistem, atau bisnis yang memberikan ganti rugi atau perlindungan finansial untuk jiwa, properti, kesehatan, dan lain sebagainya bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kematian, kehilangan, atau sakit. Asuransi melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu oleh nasabah sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.

Beberapa kalangan umat Islam mengatakan bahwa asuransi adalah haram. Allah telah mengatur rezeki tiap manusia dan Allah pula yang berkehendak untuk mengambil kembali apa yang dimiliki manusia karena segala yang kita miliki pada dasarnya hanyalah titipan-Nya. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an Surah Saba' berikut ini:


         قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ قُلِ اللَّهُ وَإِنَّا أَوْ إِيَّاكُمْ لَعَلَى هُدًى أَوْ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ


" Katakanlah: " siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?" Katakanlah: "Allah", dan sesungguhnya kani atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau kesesatan yang nyata." ( QS:Saba' ayat:24)


Dasar yang mengatakan asuransi haram adalah karena dianggap meragukan kekuasaan Allah padahal dalam Firman-Nya telah dijelaskan. Selain itu, asuransi dianggap haram karena mengandung ghoror (ketidakjelasan).

Ketidakjelasan pertama adalah kapan nasabah akan mendapatkan timbal balik berupa klaim. tidak semua nasabah mendapatkan klaim karena klaim hanya bisa didapat ketika mereka mendapat accident atau resiko. sedangkan yang kedua adalah tidak diketahuinya jumlah klaim yang akan diperoleh. padahal Rasululloh SAW telah melarang jual beli yang mengandung ghoror. sebagaimana yang telah diriwayatkan dalah hadits berikut ini:

Dari Abu Hurairah ia berkata, " Rasulullah SAW melarang dari jual beli hashoh (hasi lemparan kerikil, itulah yang dibeli) dan melarang dari jual beli ghoror"  (HR. Muslim no.1513).

Lemparan kerikil disini berarti sesuatu yang dilandasi dengan sistem pengundian atau untung-untungan. pendapat lain mengatakan lain bahwa asuransi diperbolehkan, namun bukan asuransi kontrovensional yang banyak dipasarkan saat ini. Asuransi yang diperbolehkan itu adalah asuransi syariah dimana terdapat perbedaan ijtihad antara asuransi konvensional dengan asuransi syariah.

Asuransi syariah memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) dari MUI yang bertugas untuk mengawasi pengelolaan dana dan produk yang dipasarkan supaya senantiasa sejalan dengan syariat Islam. DPS ini tidak ditemukan dalam asuransi konvensional. Prinsip akad asuransi syariah adalah adalah takafuli (tolong menolong), dimana nasabah yang satu menolong nasabah yang lain yang tengah mengalami kesulitan sedangkan akad asuransi konvensi bersifat tadabuli (jual-beli antara nasabah dengan perusahaan).

Dana yang terkumpul dari nasabah perusahaan syariah (premi) diinvestasikan berdasarkan syariah dengan sistem bagi hasil (mudharabah), sehingga premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai dana milik nasabah. Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya. berbeda dengan asuransi syariah, investasi dana asuransi konvensional dilakukan pada sembarang sektor dengan sistem bunga dan premi menjadi milik perusahaan dan perusahaanlah yang memiliki otoritas penuh untuk menetapkan kebijakan pengelolaan dana tersebut

Senin, 10 Juli 2017

Seputar Syawal

Assalamualaikum wr. Wb

Bagaimana kabar sahabat muslim dan muslimah semua? Tentunya, sehat selalu dong. Nah, masih di edisi bulan syawal nih..Bagaimana lebaran sahabat muslim muslimah di tahun ini? Tentu sangat bahagia.. iya kan? Momen lebaran atau yang disebut dengan Hari Raya Idul Fitri adalah hari raya bagi umat muslim diseluruh dunia yang jatuh setiap tnggal 1 Syawal. Seluruh umat Islam diseluruh penjuru dunia merayakan Hari Kemenangan tersebut setelah berjuang selama 1 bulan menahan haus dan lapar serta hawa nafsu dengan berpuasa, memperbaiki dan memperkuat amalan serta ibadah kita dibulan Ramadhan. Semua kalangan umat muslim menyambut Lebaran dengan penuh sukacita. Dimulai dari mengumandangkan takbir di malam tanggal 1 syawal, melaksanakan sholat Id, dan selanjunya adalah halal bil halal. Nah sahabat muslim muslimah yang dirahmati Alloh SWT, apa saja sih tradisi di hari Lebaran yang biasanya sering dilakukan masyarakat di Indonesia?


11. Mudik
Mudik, tradisi yang sangat menakjubkan, bahkan mungkin Indonesia telah menjadi sebuah negara dengan masyarakat paling banyak melakukan perjalanan pulang kampung di musim Lebaran. Tidak tanggung-tanggung, puluhan juta orang akan bepergian dan menyeberang  pulau yang satu ke pulau lainnya. Lebaran menjadi momen yang sangat tepat untuk pulang kampung dan bersua kembali dengan sanak keluarga, sebab  liburan ini terbilang sangat panjang dan bisa memberi waktu yang cukup untuk bepergian jauh sekalipun
2.       
12. Halal Bi Halal
Halal Bi Halal adalah sebuah tradisi yang telah dilakukan sejak lama sekali, dimana orang-orang akan saling mengunjungi dan merayakan lebaran bersama keluarga besar, teman-teman, kerabat, tetangga atau bahkan mereka lainnya  yang kita anggap penting untuk kita kunjungi. Pada momen ini biasanya akan menjadi waktu yang tepat untuk bermaaf-maafan. Halal bi halal bahkan masih akan dirayakan setelah momen lebaran berlalu dan kita kembali beraktifitas seperti biasanya, maka ditempat-tempat kita beraktifitas hal ini juga akan dirayakan

33. Ketupat
Lebaran dan ketupat tentu telah menjadi dua hal yang tidak terpisahkan. Ketupat lebaran akan menjadi sajian yang sangat istimewa, sebab hampir semua keluarga akan menyantapnya dengan bahagia, dimana seluruh atau sebagian besar anggota keluarga bisa berkumpul dan menikmatinya bersama-sama.
4.       
  4. THR
Tunjangan Hari Rya (THR) adalah sejumlah uang yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya di Hari Raya, jumlahnya akan disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Namun, bukan hanya perusahaan saja yang akan memberikan THR kepada karyawannya. Masyarakat juga memiliki sebuah tradisi pemberian THR kepada anak-anak, dimana yang memberikan THR ini biasanya orang-orang dewasa yang telah bekerja dan memiliki penghasilan.
5.      
  5. Pakaian Baru
Tradisi menggunakan baju baru ketika lebaran juga menjadi salah satu tradisi yang begitu lekat dan selalu dijalankan oleh banyak orang. Meski hanya sebagai simbol atau kebiasaan saja, tetapi hal ini hampir identik dengan perayaan lebaran disetiap tahunnya


Beberapa tradisi tersebut memang  tidak diperintahkan secara tertulis dalam dalil  Al Qur’an ataupun hadist. Namun, hal tersebut sudah menjadi tradisi atau kebiasaan masyarakat di Indonesia. Selain beberapa tradisi di Hari Raya Idul Fitri, ada beberapa amalan sunah yang bisa kita lakukan di bulan syawal

Amalan Sunah di Bulan Syawal
11.      Shalat hari raya (id) di lapangan
Ummu ‘Athiyah radliallahu ‘anha mengatakan,”Kami diperintahkan untuk mengajak keluar gadis yang baru baligh, gadis-gadis pingitan, dan orang-orang haid untuk menghadiri shalat idul fitri dan idul adha…”(HR. Al Bukhari & Muslim)
22.     puasa sunah 6 hari
Dari Abu Ayyub radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang berpuasa Ramadlan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal maka itulah puasa satu tahun.” (HR. Ahmad & Muslim). Tata cara puasa 6 hari bulan Syawal adala sebagai berikut menurut para ulama
Ulama berselisih pendapat tentang tata cara yang paling baik dalam melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal:
Pendapat pertama, dianjurkan untuk menjalankan puasa syawal secara berturut-turut, sejak awal bulan. Ini adalah pendapat Imam Syafi’i dan Ibnul Mubarok. Pendapat ini didasari sebuah hadis, namun hadisnya lemah.
Pendapat kedua, tidak ada beda dalam keutamaan, antara dilakukan secara berturut-turut dengan dilakukan secara terpisah-pisah. Ini adalah pendapat Imam Waki’ dan Imam Ahmad.
Pendapat ketiga, tidak boleh melaksanakan puasa persis setelah idul fitri. Karena itu adalah hari makan dan minum. Namun sebaiknya puasanya dilakukan sekitar tengah bulan. Ini adalah pendapat Ma’mar, Abdurrazaq, dan diriwayatkan dari Atha’. (Lathaiful Ma’arif, hlm. 244)
33.      i’tikaf
Dianjurkan bagi orang yang terbiasa melakukan i’tikaf, kemudian karena satu dan lain hal, dia tidak bisa melaksanakan i’tikaf di bulan Ramadlan maka dianjurkan untuk melaksanakannya di bulan Syawal, sebagai bentuk qadla sunnah.
Dari A’isyah, beliau menceritakan i’tikafnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian di pagi harinya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat ada banyak kemah para istrinya. Beliau bertanya: Apa-apaan ini? Setelah diberi tahu, beliau bersabda kepada para istrinya: “Apakah kalian menganggap ini baik?” kemudian beliau tidak i’tikaf di bulan itu, dan beliau i’tikaf pada sepuluh hari di bulan Syawal.” (HR. Al Bukhari & Muslim)
Abu Thayib abadi mengatakan,”I’tikaf beliau di bulan Syawal sebagai ganti (qadla) untuk i’tikaf bulan Ramadlan yang beliau tinggalkan…”(Aunul Ma’bud-syarah Abu Daud, 7/99)
4.      melaksanakan niat untuk memulai hidup berumah tangga
A’isyah radliallahu ‘anha mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku di bulan Syawal, dan beliau tinggal satu rumah (campur) denganku juga di bulan Syawal. Siapakah diantara istri beliau yang lebih beruntung dari pada aku. A’isyah suka jika wanita dinikahi bulan Syawal.” (HR. Ahmad & Muslim)
An Nawawi mengatakan, “Dalam hadis ini terdapat anjuran untuk menikah dan membangun rumah tangga (campur) di bulan Syawal. Para ulama madzhab kami (syafi’iyah) menegaskan anjuran hal ini. Mereka berdalil dengan hadis ini…”(Dikutip dari Tuhfatul Ahwadzi, 4/ 182)

Diantara hikmah dianjurkannya menikah di bulan Syawal adalah menyelisihi keyakinan dan kebiasaan masyarakat jahiliyah.
Imam An Nawawi mengatakan, “Tujuan A’isyah menceritakan hal ini adalah dalam rangka membantah anggapan jahiliyah dan keyakinan tahayul orang awam di zamannya. Mereka membenci acara pernikahan di bulan syawal, karena diyakini membawa sial. Ini adalah keyakinan yang salah, tidak memilliki landasan, dan termasuk kebiasaan jahiliyah, dimana mereka beranggapan sial dengan bulan syawal…”(Dikutip dari Tuhfatul Ahwadzi, 4/ 182)

Jumat, 19 Mei 2017

Struktur Kepengurusan NUANSA 2017




Program Kerja Pengurus Harian Non-Dept Nuansa 2016

Mas'ul
1. Rapat Kerja Awal Tahun
     Bentuk Kegiatan  : Presentasi program kerja PH Nondept dan tiap    departemen
     Tujuan : - Menyampaikan arahan kerja Nuansa untuk satu tahuperiode kepengurusan
            - Pemaparan dan pembahasan program kerja     
            - Penetapan dan penyusunan timeline program kerja
2. Lingkar Mas’ul
    Bentuk kegiatan  : Rapat (syuro’) bersama mas’ul madani & KSI
    •Tujuan Singkronisasi kegiatan & waktu masing
      masing proker departemen dengan madani &KSI

Sekretaris Umum

1. LPJ Tengah Tahun
    •Bentuk Kegiatan  : Musyawarah kerja kepengurusan
    •Tujuan Kegiatan  : Evaluasi kerja dan proker PH/departemen selama
     setengah tahun kepengurusan

2. Monitoring Internal
    •Bentuk Kegiatan  : Melakukan pengawasan terhadap  seluruh pengurus
    •Tujuan Kegiatan  : Menjaga pengurus supaya tetap aktif  dan kompak

3. Pendamping syuro departemen
    •Bentuk Kegiatan  : Pendampingan syuro departemen
    •Tujuan Kegiatan  : Mengawasi, memotivasi dan mengevaluasi kegiatan Syuro

4. Syuro PH
   •Bentuk Kegiatan  : Musyawarah pengurus harian
   •Tujuan Kegiatan  : Menyelesaikan permasalahan yang ada, Koordinasi antar
     PH/departemen, dan evaluasi kinerja dan proker PH/departemen
Sekretaris

1. Pengarsipan Surat Masuk & Keluar
    •Bentuk kegiatan  : Pengarsipan surat yang masuk dan keluar di NUANSA
    •Tujuan : Agar surat yang masuk dan keluar menjadi lebih rapi dan teratur

2. Penyusunan Timeline
    •Bentuk kegiatan  : menyusun timeline NUANSA satu periode kedepan 
    •Tujuan : Semua program kerja NUANSA tersusundengan rapih dan sebagai pengingat
      dan mengontrol program kerja yang sudah maupun yang belum terlaksana.

3. Pembuatan Logbook
   •Bentuk kegiatan : Membukukan hasil notulensi syuro dan evaluasi program kerja yang
    telah berjalan.
   •Tujuan : Untuk membukukan hasil notulensi syuro dan evaluasi progam kerja yang telah
   berjalan agar tercatat dengan rapi. Content Log Book : cover, daftar contact person
   seluruh pengurus, timeline NUANSA 2016, absensi dan notulensi Syuro’\daftar proker
   yang telah terlaksana  dan evaluasi, dan daftar surat masuk dan surat keluar.

4. Dan lain-lain

Bendahara

1. DGR (Dana Gotong Royong)
    Bentuk Kegiatan : Semua pengurus Nuansa 2016 wajib membayar DGR yang
     dibayarkan langsung ke bendahara
   •Tujuan Kegiatan : Untuk sumber pemasukan utama dalam Nuansa dan ikut membiayai
     proker-proker  dari setiap departemen maupun PH Non dept

2. Kas Nuansa dan Pembukuan
.   •Bentuk Kegiatan : Membayar kas wajib untuk semua  pengurus Nuansa 2016 dan dibayarkan setiapakhir bulan 
    •Tujuan Kegiatan  : Kas Nuansa ini sebagai pemasukan Nuansa selain DGR, untuk antisipasi apabilaterjadi pengeluaran  secara mendadak

3. Lingkar Bendahara
    •Bentuk Kegiatan : Kerjasama antara bendahara Nuansa dengan bendahara departemen
      setiap bulannya
    •Tujuan Kegiatan : Untuk mengontrol keuangan Nuansa dan memberikan informasi
      berkaitan dengan kas ataupun pengeluaran dari tiap proker per departemen.




Program Kerja Departemen Syiar Nuansa 2017

1. Syiar Media

     - Twitter
     - Facebook
     - Blog
     - Youtube
     - Instagram
     - Pesan Motivasi ( Line@ dan SMS)

2. Mading

  • Bentuk kegiatan
  • Membuat mading yang isinya berupa kegiatan-kegiatan NUANSA dan dakwah Islam

3. Poster

  • Bentuk kegiatan
  • Membuat poster yang kontennya berisi tentang dakwah Islam di lingkungan kampus
4. Kajian Islam

  • Bentuk kegiatan
  • Siraman rohani kepada warga statistika khususnya dengan mengundang ustadz yang bisa
  • memberikan materi.

5. Semarak Ramadhan

  • Bentuk kegiatan : Buka puasa bersama dengan anak yatim piatu



Program Kerja Departemen Kaderisasi Nuansa 2016


1.Upgrading 1

Tujuan
Untuk mengupgrade semangat pengurus nuansa,ajang silaturahmi antar pengurus dan
meningkatkan loyalitas terhadap Nuansa.

•Bentuk Kegiatan
kumpul bersama, taujih, sharing-sharing, dan outbond

2. Database

Tujuan
mengarsipkan data dari pengurus NUANSA 2017 dan Mahasiswa Baru Muslim Statistika 2017
sebagai kaer Statistika

•Bentuk Kegiatan
Pendataan pengurus NUANSA 2017 dan Mahasiswa Baru Muslim Statistika 2017
3. SAMBA (Sambutan Maba)

Tujuan
Memberikan ucapan selamat datang di statistika Undip serta pengenalan Nuansa pada
mahasiswa baru statistika yang muslim.

•Bentuk Kegiatan
pemberian surat ucapan selamat datang dan atribut pengenalan NUANSA berupa 
gantungan kunci atau stiker
4. Kajian Pengurus

Tujuan
Meningkatkan Tsaqofah keagamaan pengurus nuansa 2016.

•Bentuk Kegiatan
meningkatkan pemahaman wawasan pengurus NUANSA 2017 mengenai materi tentang
keislaman
5. Upgrading II

Tujuan
merefresh semangat pengurus NUANSA 2017 setelah setengah tahun kepengurusan dan
memberikan semangat beru untuk setengah tahun kepengurusan berikutnya.

•Bentuk Kegiatan
kumpul bersama, taujih, jalan-jalan ke suatu tempat, dan sharing-sharing

6. Training Rohis 1( Significant/Spectacular and Inspiring Training for moeslim Statistician)

Tujuan
Mengenalkan Nuansa ,melatih potensi mahasiswa baru.

•Bentuk Kegiatan
training berupa materi motivasi keislaman dan outbond

7. Mentoring

Tujuan
memantau pengurus NUANSA 2017 untuk tetap terus melakukan kegiatan mentoring

•Bentuk Kegiatan
pendataan rutin kegiatan mentoring pengurus NUANSA 2017

 8. Monitoring Ibadah

Tujuan
memantau rohani pengurus NUANSA 2017 sekaligus memotivasi pengurus NUANSA 2017 agar lebih giat dalam beribadah sehingga dapat menjadi contoh yang baik untuk orang lain

•Bentuk Kegiatan
pendataan rutin pengurus NUANSA 2017 dengan memberikan lembar mutaba'ah.

Program Kerja Departemen Eksya Nuansa 2017

1. STASIUNER (Statistik Fund Rising)

-Danus makanan

 •Bentuk Kegiatan

Berjualan makanan ringan/snack. tujuan pemasukan dana untuk mendukung kegiatan NUANSA dan
menyediakan makanan ringan dengan sasaran kegiatan mahasiswa statistika dan umum

-Nuansa cell

•Bentuk Kegiatan

Berjualan pulsa,dengan tujuan sebagai sarana pemasukan,dana untuk mendukung
kegiatan Nuansa dan memfasilitasi warga statistika/umum dalam hal pembelian pulsa dengan sasaran
kegiatan yaitu mahasiswa satatistika dan umum

-Ngawul

•Bentuk Kegiatan

Berjualan pakaian yang masih layak dipakai. tujuannya yaitu sebagai sarana pemasukan
dana untuk mendukung kegiatan Nuansa dengan sasaran kegiatan mahasiswa statistika dan umum

2. Infak Nuansa

Tujuan

memfasilitasi mahasiswa Statistika untuk bersedekah, dana yang nantinya terkumpul disalurkan kepada
orang yang membutuhkan dengan sasaran kegiatan yaitu mahasiswa statistikayang masuh aktif, yaitu
angkatan 2014, 2015,2016, adan 2017

•Bentuk Kegiatan

mengedarkan kotak infak ke mahasiswa Statistika Undip yang masih aktif

3. ANAS (Atribut Nuansa)

Tujuan

memfasilitasi atribut pengurus Nuansa 2017 (jaket/kemeja) dan juga sebagai media promosi kepada
masyarakat FSM, khususnya statistik, dengan sasaran kegiatan yaitu pengurus Nuansa

•Bentuk Kegiatan

pembuatan dan penjualan atribut Nuansa (jaket/kemeja)

4. LENSA (Online Shop Nuansa)

Tujuan

mencari pemasukan dana dari hasil penjualan barang-barang melalui online shop dan memperkenalkan
Nuansa lebih luas, dengan sasaran kegiatan yaitu mahasiwa statistika dan umum

•Bentuk Kegiatan

menjual barang-barang kebutuhan seperti jilbab, kaos kaki, masker kain, dll



Program Kerja Departemen Annisa Nuansa 2017

1. Al-Qiyas

•Tujuan 
Mengupgrade syaqafah kemuslimahan

•Bentuk Kegiatan
 Pemberian Materi yang berhubungan dengan muslimah

2.Buletin

•Tujuan 
Memberikan wawasan keislaman kepada muslimah

•Sasaran
Muslimah yang hadir saat Al Qiyas

3. MODE (Moeslimah Idea)

•Tujuan
 memunculkan kreativitas muslimah FSM

•Bentuk Kegiatan
 lomba yang dapat mengasah kreativitas
 (lomba tutorial hijab dan poster)

4. Sletsa (Smile with Annisa)

•Tujuan 
 mempererat ukhuwah kemuslimahan

•Bentuk Kegiatan
membuat kerajinan tangan, rihlah

5. Dear Ukhti

•Tujuan 
memberikan support kepada muslimah yang baru berjilbab

•Bentuk Kegiatan 
Pemberian bingkisan; berupa Jilbab, Al Ma’tsurat, dan kata-kata motivasi

6. Silmi

•Tujuan 
Terciptanya ukhuwah diantara staff annisa KSI FSM

•Bentuk Kegiatan
 Silaturrahim dan sharing

7. Annisa Menyapa

•Tujuan 
mengeksiskan NUANSA dalam mensyiarkan syafaqah kemuslimahan pada khalayak banyak

•Bentuk Kegiatan
status yang berupa pesan motivasi tiap pekan dan turut berperan aktif dalam memboomingkan isu-isu
khususnya yang berkaitan dengan kewanitaan (melalui instagram dan OA line syiar NUANSA)

Alhamdulillah inilah kepengurusan NUANSA 2017, semoga dalam setahun kedepannya bisa tetap istiqomah dalam mengemban amanah yang diberikan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui" (Q.S Al-Anfal:27)

MENTORING UMUM BERSAMA NUANSA

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Halo Sobat Nuansa😊 Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang kegiatan Mentoring ...