Sambut Tahun Baru Hijriah, Pertebal Keimanan kepada Allah
SWT
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi
Wabarakatuh
apa kabar sahabat muslim dan
muslimah yang dirahmati Allah? Semoga senantiasa baik dan dalam lindungan Allah
SWT
Sebelumnya, kami mengucapkan Selamat
Tahun Baru Hijriah 1439 H. Semoga ditahun baru Islam yang ke 1439H ini kita
semakin mempertebal keimanan kepada Allah SWT, dan memperbaiki akhlak dan
perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa masyarakat disekitar kita
masih banyak yang mempercayai mitos mitos tanggal 1 Muharram atau hari
pergantian tahun Hijriyah, diantaranya adalah:
1. Kembalinya Arwah Leluhur Ke Rumah
Sebagian masyarakat jawa pada masa lalu lebih sakral lagi dalam
menanggapi datangnya pergantian tahun Hijriyah. Banyak diantara mereka
yang meyakini, bahwa di malam satu suro, arwah leluhur yang telah meninggal
dunia akan kembali dan mendatangi keluarganya di rumah. Bukan hanya itu
saja, bahkan beberapa orang menambahkan peristiwa lebih seram lagi dimana
mereka meyakini jika pada malam satu suro arwah dari orang-orang yang menjadi
tumbal pesugihan akan dilepaskan dan diberi kebebasan pada malam tersebut
sebagai hadiah pengabdiannya selama setahun penuh.
2. Dilarang Keluar Rumah
Dimalam suro, kebanyakan orang dilarang rumah. Orang
mengajarkan anak-anaknya agar tidak keluar rumah agar mereka tidak bernasib
sial, lebih baik mendoakan leluhur atau kepada Tuhan YME demi kebaikan sendiri.
3. Saat Kirab di Keraton Harus jalan kaki dari rumahnya
Dijaman sekarang berbeda pada jaman dahulu.Dahulu memang belum
ada kendaraan, maka tak heran harus menempuh perjalan menuju kirab budaya yang
diadakan dari keraton harus jalan kaki.
Setelah jaman yang serba mudah ini untuk transportasi, orang
jaman sekarang, khususnya warga Soloraya masih ada yang jalan kaki. Mereka
percaya, bahwa dengan jalan kaki akan membawa keberkahan sendiri dalam
menikmati malam suro.
4. Tidak Boleh Melakukan Kegiatan Di Malam Suro
Banyak orang disekitar kita menyakini, bahwa banyak melakukan
kegiatan saat malam suro juga dikaitkan dengan kesialan. Masyarakat luas
yang nekat melakukan tidak meraih hasil yang diinginkan. Misalnya, memancing
saat malam hari. Apabila nekat, dalam semalam saat mancing, tak akan
mendapat ikan satupun.
5. Malam Satu Suro adalah Lebarannya Makhluk Gaib
Kisah ini pasti sudah kerap terdengar di telinga kita, sebagian
masyarakat pada masa lalu mempercayai jika malam 1 suro merupakan lebaran bagi
makhluk gaib sehingga banyak diantara mereka yang keluar dari tempat
persinggahan masing-masing.
Anehnya mitos ini kerap dikaitkan dengan adanya penampakan serta
gangguan makhluk halus di malam tersebut. Entah darimana awal mitos ini
muncul yang jelas mitos tersebut hingga kini masih banyak dipercaya.
Terlalu berlebihan jika ada yang percaya bahwa malam satu suro merupakan
malam paling buruk dalam satu tahun.
Nah, itu beberapa mitos mengenai tanggal 1 Muharram. Kita
sebagai umat Islam yang memegang teguh ajaran Rasululoh tidak boleh mempercayai
adanya mitos tersebut karena hal tersebut tidak terdapat dalam Al Qur'an dan
Hadits. Seharusnya, kita sebagai umat Rasululloh hendaknya melakukan
amalan-amalan untuk menyambut tahun baru hijriah. Adapun amalan-amalan yang
dapat kita lakukan untuk menyambut tahun baru hijriah dalah sebagai berikut:
1. Berpuasa Sunah Asyura
Selain Ramadan, puasa yang paling utama adalah saat bulan
Muharam. Ini sesuai dengan hadits berikut:
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa
di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama
setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (H.R.
Muslim (11630) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallohu anhu).
Sedangkan anjuran untuk puasa sunah Asyura yang dilaksanakan
pada tanggal 10 Muharram adalah sebagai berikut:
”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR.
Muslim no. 1162).
Bila ingin melaksanakan, niat puasa sunah Asyura adalah:
نَوَيْتُ صَوْم عشرسُنَّة لله تَعَالى
“Nawaitu sauma Asyuro sunnatal lillahita’ala”
Artinya: Saya niat puasa hari asyura, sunnah karena Allah
ta’ala.
2. Berpuasa Sunah Tasu'a
Puasa sunah Tasu'a dilaksanakan pada tanggal 9 Muharam. Ini
berdasarkan pada hadits Nabi berikut:
وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ
مُسلِمٌ.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata : ” Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan,
maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim).
Namun belum sampai di bulan Muharram tahun berikutnya, ternyata
Rasulullah sudah meninggal dunia.
Adapun niat puasa sunah Tasu'a adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْم تَاسُعَاء سُنَّة لله تَعَالى
“Nawaitu sauma tasu’a sunnatal lillahita’ala”
Artinya: Saya niat puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah
ta’ala.
3. Menyantuni Anak Yatim
Menyantuni anak yatim memang tak perlu menunggu bulan Muharram.
Namun bila dilakukan di hari Asyuro (10 Muharam), maka Allah akan mengangkat
derajatnya.
“Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di
hari Asyuro’ (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya,
dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat.”
“Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim seperti dua
jari ini ketika di surga.” Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari
tengah, dan beliau memisahkannya sedikit.” (HR. Bukhari no. 5304).
Itulah beberapa amalan yang dapat kita lakukan untuk menyambut
tahun baru hijriah. Sebagai umat Islam yang beriman, hendaknya kita mempertebal
amalan ibadah kita kepada Allah SWT dan memperbaiki segala tingkah laku
dan perbuatan kita. Semoga kita bisa menjadi insan yang senantiasa mendapat
hidayah Allah SWT. Aaamiin Ya Rabbal 'Alamiin
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh